Sabtu, 02 Mei 2015

HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA-CINA STUDI KASUS PRODUK MAINAN CINA UNTUK ANAK DI INDONESIA

Nama : Eka Septiani
Npm : 12213817 / 2EA10

 "Hubungan Perdagangan Indonesia-Cina Studi Kasus Produk Mainan Cina untuk Anak Di Indonesia"

 Pendahuluan

Cina telah dikenal luas sebagai salah satu negara super power masa depan dalam perekonomian dunia. Cina memainkan berbagai peran sebagai konsumen, penyalur, pesaing, pembaharu innovator dan penyedia sumber daya manusia yang handal. Hal tersebut dibuktikan dengan kemajuan ekonomi dan anggaran militernya yang terus meningkat tiap tahunnya. Kemajuan tersebut ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 9,5% pada tahun 2010 lebih tinggi dari tahun 2008 sebesar 7,9%. Kemajuan negara Cina juga ditandai pada kenaikan anggaran pertahanan mencapai 532,11 yuan sekitar 77,90 milliar dollar AS atau 7,5% pada tahun 2010 lebih tinggi dari tahun 2009. Sementara itu, anggaran pertahanan Cina lebih tinggi dari anggaran pertahanan negara tetangga India, Taiwan, dan Korea Selatan. Beberapa fenomena yang mencolok dari kebangkitan industrialisasi di Cina antara lain:

Pertama, kepemimpinan yang kuat strong leadership dan sebuah negara dengan aliran politik komunis yang memegang kekuasaan mutlak. Kebijakan yang jelas dan pasti.

Kedua, keseriusan dan keberhasilan memberantas korupsi. Pejabat publik dan penegak hukum di Cina bersih dari korupsi karena apabila terbukti hukuman yang diberikan sangat berat, Hingga hukuman mati.

Ketiga, keyakinan Cina untuk bisa mendirikan industri sendiri dan serius melakukannya, Hampir setiap berbagai produk barang ada di Cina. Mulai dari perangkat elektronik kecil sampai pabrik mobil berbagai merek. Pabrik garmen sampai pada tas, mainan, pakaian, dan pernak-pernik lainnya semua bisa dibuat di Cina. Produk-produk diekspor ke pasar internasional dengan harga murah.

Keempat, Cina merupakan satu- satunya negara Asia yang hampir tidak terpengaruh krisis ekonomi yang melanda Asia sejak 1997.

Semua perubahan yang terjadi pada Cina merupakan tanda-tanda nyata transformasi yang telah mengangkat lebih dari 400 juta orang dari garis kemiskinan, yaitu pendapatan satu dollar per hari sejak reformasi dimulai pada 1978. Selama periode yang sama ekonomi mencatat angka pertumbuhan tahunan terus meningkat hingga 9,5% tertinggi dari perekonomian besar mana pun di dunia. Pada saat krisis moneter melanda di Asia. Pada tahun 2000 nilai perdagangan Cina meningkat mencapai 400 milyar dollar AS.

Cina pada tahun 2008 dengan GDP yang mencapai 4,4 triliun dollar AS. Sedangkan dari sisi devisa, hingga Juli 2009 devisa Cina mencapai 2,31 triliun dollar AS, yang menjadi kekuatan ekonomi tersendiri bagi Cina.Cina mengalami surplus perdagangan dengan investasi asing skala besar yang tercatat mengumpulkan valuta asing kedua terbesar di dunia setelah Jepang. Akumulasi cadangan devisa Cina meningkat selama beberapa tahun terakhir. Dengan total cadangan mencapai 769,0 trilliun dollar AS pada tahun 2005, naik hampir 50% dibandingkan periode yang sama tahun 2004.

Pertumbuhan ekonomi yang cepat di Cina didukung oleh berbagai sektor, Sektor industri memberikan kontribusi 53% terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di Cina, saham industri pertanian sekitar 15%, jasa sebesar 6,7% dan industri pertanian sebesar 2,5%.Pada tahun 2000 industri di Cina telah menghasilkan 75% mainan anak-anak dunia,58% garmen, dan 30% telepon seluler. Lebih dari 1 miliar dollar AS devisa masuk ke Cina tiap minggu.

Perdagangan internasional merupakan salah satu pendorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Cina, salah satunya melalui ekspor-impor. Mitra dagang utama Cina pada tahun 2009 adalah Uni Eropa dengan total perdagangan mencapai 1.662 milliar dollar AS sekitar 16,4%, perdaganagan antara Cina dan Amerika Serikat sekitar 1.304 milliar dollar AS sekitar 12,9%, Jepang 1.065 milliar dollar AS sekitar 10.5%,dan ASEAN955 milliar dollar AS sekitar 9.4%.

Mainan asal Cina mempunyai penggemar tersendiri bagi para konsumen, selain harganya murah, desain yang unik, kualitas sederhana (tidak tahan lama) dan warnanya bermacam-macam. Mainan yang bermerek made in China ini banyak ditemui di berbagai tempat mulai dari toko mainan, pasar-pasar tradisional, di pinggir-pinggir jalan, emperan toko, stasiun kereta api, sampai ke bandar udara. Mainan asal Cina berbeda dengan mainan buatan Amerika Serikat, Jepang atau Hongkong yang punya merek dan standar kualitas sendiri. Rata-rata mainan Cina banyak terbuat dari bahan plastik yang mudah rusak atau tidak tahan lama, berbeda dengan maianan asal Amerika, Jepang maupun Hongkong yang selalu menjamin kualitas dengan menggunakan bahan yang tahan lama seperti terbuat dari logam, besi dan plastik apabila terkena panas tidak memuai tetapi harga jualnya relative mahal.

Berdasarkan data statistik lebih dari 8.000 produsen mainan ada di Cina dengan memproduksi lebih dari 30.000 jenis mainan atau sekitar 75% mainan di dunia diproduksi di Cina. Cina telah menjadi negara produsen mainan terbesar di dunia dengan kapasitas 20 miliar yuan per tahun. 8 Pada tahun 2008, ekspor mainan dipengaruhi oleh krisis keuangan, penjualan mainan global 80 miliar dollar AS, meningkat sebesar 3,6% pada tahun 2009 jika dibandingkan dengan 77 miliar dollar AS pada tahun 2008, Selama pemulihan ekonomi global pada tahun 2010, industri mainan berubah menjadi lebih baik. Penjualan mainan global pada 2010 meningkat sebesar 5,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Nilai ekspor mainan Cina pada tahun 2009 mencapai 80 miliar dollar AS. Guangdong Jiangsu, Zhejiang, Shanghai, dan Shandong merupakan wilayah terkemuka yang memproduksi dan mengekspor mainan di Cina, dengan kapasitas lebih dari 90% dari penjualan tahunan mainan Cina. Guangdong memberikan prioritas untuk mainan listrik dan mainan plastik, Jiangsu dan Shanghai terlibat dalam produksi mainan mahal, dan Zhejian memprioritaskan untuk mainan kayu.

Total ekspor mainan Cina pada tahun 2009 sebesar 80 milliar dollar AS, sekitar 22,46% yang diproduksi dari Provinsi Guangdong, mengalami penurunan pada tahun 2008. Modal mainan negara sebesar 12.75 milliar Dollar AS, turun 25,29%. Produk-produk yang diekspor ke pasar utama global di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Ekspor industri mainan dari Cina di Amerika Serikat menurun sebesar 25%, Uni Eropa 5,5% dan Jepang 16%. Hal tersebut dipengaruhi oleh krisis ekonomi global. Sementara itu, di tengah krisis ekonomi, permintaan mainan di pasar ASEAN meningkat 54,7%.

Cina memperluas pasar produk-produk mereka ke negara-negara lain termasuk Indonesia, karena negara-negara tujuan ekspor seperti AS, Jepang, dan Eropa mengalami penurunan, ditambah lagi pasar ekspor utama Cina Amerika Serikat dan Eropa yang menetapkan peraturan ketat dan standar untuk kualitas dan keamanan produk mainan. Uni Eropa membuat efektif sebuah direktif baru (2009/48/EC) berkaitan dengan keselamatan mainan, Amerika Serikat juga mengadopsi program sertifikasi keselamatan mainan.

Produk-produk Cina yang diekspor ke Indonesia seperti sepatu, baju, barang industri rumah tangga, elektronik dan mainan plastik mendapat respon pelaku pasar lokal karena harganya lebih murah dibandingkan dengan produk asal Indonesia. Cina memfokuskan diri terhadap pasar Asia khususnya Indonesia, karena ekonominya yang terus tumbuh. Indonesia dinilai merupakan pasar potensial bagi produk Cina selain jumlah penduduknya yang besar juga ekonominya dari tahun ke tahun terus meningkat. Ekonomi Indonesia cukup positif, namun pertumbuhan yang terus membaik belum memenuhi sasaran seperti peningkatan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. Ditambah dengan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih mencari barang murah, maka secara perlahan pasar produk lokal disaingi oleh produk Cina.

Cina dan Indonesia kaya akan sumber daya. Namun, dalam hal teknologi dan biaya tenaga kerja Indonesia tertinggal. Misalnya dalam hal teknologi tekstil masih menggunakan barang teknologi yang lama atau tidak layak dipakai lagi. Sementara itu dari segi tenaga kerja di Indonesia pada saat ini mengalami tekanan kuat dari serikat pekerja untuk meningkatkan gaji. Sehingga banyak pabrik-pabrik yang tutup dan mulai memindahkan investasi dari Indonesia.

Berbeda dengan Cina yang memiliki keunggulan kompetitif dari segi tenaga kerja yang murah dan produktif yang merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Cina. sehingga investasi banyak masuk ke Cina dengan terus memperbarui teknologi tinggi dan menciptakan pekerja yang berkualitas dan produktif.

Indonesia memiliki lebih dari 76 juta anak, populasi anak keempat terbesar di dunia. Tingginya populasi anak di Indonesia memiliki potensi konsumsi mainan dipasar domestik. Ketidakmampuan Indonesia dalam menciptakan produk mainan untuk kebutuhan dalam negeri, membuat Cina berupaya menguasai pasar Indonesia dengan mengandalkan produk asal Cina yang harganya relatif murah dan memiliki bermacam-macam model.

Indonesia juga memproduksi mainan untuk kebutuhan dunia, Pasar ekspor mainan Indonesia terbesar adalah Amerika Serikat. Indonesia mengekspor berbagai jenis mainan anak, di antaranya: sepeda roda tiga, scooters, kereta, boneka dan aksesorisnya, tempat bermain, mainan untuk karnaval atau parade hiasan natal, sulap, dan mainan komedi putar atau sirkus. pertumbuhan Industri mainan asal Indonesia selalu mengalami pertumbuhan yang tidak stabil dan mengalami pertumbuhan yang tetap atau tidak ada peningkatan yang cukup panjang.

Pertumbuhan Indsutri mainan di Indonesia mengalami penurunan akibat tragedi 11 September 2001 dan krisis global, sehingga mengakibatkan penurunan jumlah produsen mainan, dari 80 perusahaan hanya 60 yang masih beroperasi. Demikian pula dengan adanya kerusuhan Mei dan demo mengenai kenaikan upah buruh yang mengakibatkan penurunan ekspor mainan sebanyak 40%-50% yang disebabkan adanya pembatalan order dari sejumlah importir luar negeri karena ketidak percayaan terhadap kepastian pemenuhan order sehingga importir beralih kenegara-negara lain. Sejauh ini, Indonesia masih menyumbang sekitar 1% kebutuhan mainan dunia.

Produsen mainan Indonesia juga harus berkompetensi dengan produsen negara lain untuk memperebutkan pangsa pasar seiring dengan permintaan pasar dunia, seperti Republik Rakyat Cina (RRC), Korea Selatan, dan Vietnam. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pelaku industri mainan Indonesia karena produksi Cina harganya lebih murah dibandingkan dengan harga produk Indonesia yang lebih mahal sekitar 10%-20%. Perbedaan harga tersebut dipicu oleh kenaikan biaya produksi, upah minimum propinsi yang sangat tinggi, kenaikan biaya transportasi yang diikuti oleh kenaikan tarif listrik,telekomunikasi, dan bahan bakar.

Produk Cina menguasai pasar Indonesia pada tahun 2009 dengan penguasaan pangsa pasar paling tinggi untuk empat dari lima produk tertentu, kecuali makanan dan minuman. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI), empat produk yang dikuasai Cina di pasar Indonesia ialah: elektronik, pakaian jadi, mainan anak-anak, dan alas kaki. Penguasaan Cina di masing-masing produk berkisar 30%-70%.

Total ekspor mainan dunia Cina pada tahun 2009 sebesar 80 milliar dollar AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), pada tahun 2009 nilai impor Indonesia dari Cina tecatat 105 juta dollar AS. Dalam jangka waktu satu tahun yaitu 2010 meningkat menjadi 1,105 milliar dollar AS, semenjak dibukanya perdagangan bebas dengan Indonesia yaitu China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 01 Januari 2010.13 Dari total ekspor mainan dunia Cina, Indonesia memberi kontribusi sekitar 105 juta dollar AS atau sekitar 70% penguasaan pasar mainan di tempati oleh Indonesia di antara negara ASEAN.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan (library research), dimana data-data pendukung dikumpulkan dan dengan merujuk pada beberapa buku, artikel, jurnal, dan berbagai media yang relevan dengan penelitian ini. Dalam pengumpulan data-data tersebut peneliti lebih banyak menggunakan media internet sebagai source of data.

Hasil dan Pembahasan

Kemampuan Cina untuk bisa mendirikan industri sendiri dan serius melakukannya, Hampir setiap berbagai produk barang ada di Cina, Mulai dari perangkat elektronik kecil sampai pabrik mobil berbagai merek. Pabrik garmen sampai pada tas, mainan, pakaian semua bisa dibuat di Cina. Produk-produk buatan Cina banyak ditemui di berbagai negara karna harganya murah dibandingkan dengan negara penghasil produk mainan lainnya seperti Amerika, Jepang dan negara penghasil produk mainan lainnya. Keberhasilan Cina menembus pasar dunia termasuk Indonesia tidak lepas dari investasi negara-negara maju ke Cina sehingga lebih dari separuh ekspor Cina adalah produk manufaktur negara-negara maju.

Produk-produk Cina yang diekspor ke Indonesia seperti barang industri rumah tangga, elektronik dan mainan plastik toys mendapat respon pelaku pasar lokal karena harganya lebih murah.Peningkatan hubungan kerjasama tersebut, tidak terlepas dari terjalinnya Free Trade Asean-China. Selain itu, Cina menganggap Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi sangat besar. Semenjak diberlakukannya Cina Free Trade Area (CAFTA) yaitu perjanjian perdagangan bebas antara Cina dengan Indonesia pada 01 Januari 2010 membuat sejumlah produk Cina membanjiri pasar Indonesia dan aliran impor produk Cina ke pasar domestik diperkirakan terus meningkat dengan penguasaan pangsa pasar mainan Indonesia paling tinggi sekitar 70% pada tahun 2009.

Perkembangan Industri Mainan Cina di Indonesia

 Cina adalah produsen mainan terbesar di dunia, memproduksi 75% dari mainan di dunia dan mengekspor lebih dari 100 negara dan wilayah. Pada tahun 2003, ekspor mainan negara Cina sekitar 10 miliar dollar AS. Meningkat sekitar 80 milliar dollar AS pada tahun 2009. Pabrik mainan di provinsi Guangdong memproduksi sekitar 75% dari total ekspor mainan Cina. Sementara itu, sebagian besar produsen negara lain sumber mainan mereka adalah dari Cina.

 Produsen Cina banyak menghasilkan berbagai macam mainan mulai dari mainan yang berkualitas tinggi sampai mainan yang berkualitas rendah. Hampir semua jenis mainan dapat dibuat oleh produsen Cina dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan negara-negara produsen lainnya. Misalnya saja mainan dengan teknologi tinggi seperti mainan remote control, helikopter remote control, mobil remote yang diproduksi Cina dapat dibeli dengan harga yang sangat murah berkisar 60%-75% lebih murah jika dibandingkan dengan mainan elektronik buatan Jepang yang terkenal dengan ke unggulan produknya yang tahan lama dan apabila rusak tersedia banyak suku cadang.

Sebelum diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas antara Cina dan Indonesia produk mainan asal Cina terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan impor dari Cina sepanjang tahun 2003-2007 sebesar 12% per tahun, namun demikian pada semester awal 2008 pangsa impor mainan dari Cina mengalami penurunan akibat krisis global. Setelah krisis global impor mainan asal Cina meningkat kembali, berdasarkan data APMI pada tahun 2009 impor mainan asal Cina sekitar 105 juta dollar AS meningkat 95% sekitar 1,105 miliar dollar AS setelah diberlakukannya CAFTA pada tahun 2010.

Peningkatan produk Cina yang masuk ke Indonesia juga ditandai pada peningkatan masuknya kapal dari Cina ke pelabuhan internasional Indonesia. sebelum diberlakukannnya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (CAFTA), barang-barang Cina sudah menyerbu Indonesia sejak tahun 2009. Badan Pusat Statistik atau BPS Indonesia mencatat, Cina merupakan negara pengekspor terbesar ke Indonesia. menurut harian Tempo pada tanggal 2 februari 2010 menyatakan Sebulan setelah dibukanya pasar bebas ASEAN-Cina (ACFTA), lonjakan masuknya barang-barang Cina mulai terasa di Pelabuhan Tanjung Priok. Terjadi peningkatan masuknya kapal dari Cina. Sekitar 24 kapal merapat pelabuhan tanjung periok pada tahun 2010, meningkat jika dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya 19 kapal. kapal-kapal tersebut datang langsung dari Cina, terutama dari 3 pelabuhan, Sanghai, Ningbao, dan Hong Kong Barang dari Cina selama Januari 2009 lebih dari 12 ribu petikemas. Produk Cina yang masuk adalah tekstil, bahan-bahan tekstil, makanan dan minuman, buah-buahan, mainan anak-anak, dan alas kaki seperti sepatu dan sandal.

Peningkatan produk asal Cina di kota pekanbaru sendiri juga ditandai dengan terus meningkatnya pembangunan toko-toko atau ruko tiap tahunnya berdasarkan data dari Badan Pelayanan Terpadu (BPT) kota pekanbaru jumlah Surat Izin Tempat Usaha (SITU) tiap tahunnya terus meningkat sekitar 2338 tempat usaha yang terdaftar pada tahun 2007 meningkat menjadi 3796 pendaftar pada tahun 2010. Tempat usaha yang ada di kota pekanbaru ini beragam terdiri dari tempat usaha barang dan jasa, penjualan alat listrik, penjualan sepeda motor, jual beli HP dan aksesorisnya, barang harian, berkantor, peralatan umum, jasa dan kontraktor. Dari beragam tempat usaha yang ada di kota pekanbaru barang dan jasa merupakan tempat usaha yang banyak didirikan di kota Pekanbaru yang menjual berbagai macam produk seperti peralatan dapur dan mainan anak.

Mainan anak asal Cina di pasar Indonesia lebih banyak dibanjiri oleh mainan yang berkualitas rendah yang terbuat dari plastik dan karet yang tipis sehingga memungkinkan gampang rusak apabila dilempar atau terjatuh. Karena itu mainan ini sering dijumpai dengan harga yang murah, kebanyakan mainan kualitas rendah ini tidak terdapat spesifikasi atau daftar bahan pembuatan dan masa penggunaan barang tersebut. Sehingga mainan kualitas rendah ini hanya dapat digunakan sekali pakai saja karena apabila rusak jarang bisa dipergunakan kembali. Mainan-mainan kualitas rendah ini banyak ditemui diberbagai tempat mulai dari toko mainan, pinggiran toko, simpang lampu merah, pasar tradisional, di pinggir-pinggir jalan, dan toko toserba (toko serba ada).

Menurut Ketua Asosiasi Pegiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmeti), Danang Sasongko mengatakan, di Indonesia mainan anak lebih banyak dibanjiri oleh mainan yang berbasis pendidikan, permintaan atas mainan pendidikan dengan nilai hampir Rp 1,60 miliar untuk digunakan di taman kanak-kanak (TK) dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) tiap tahunnya, menurut danang seluruh TK dan PAUD di Indonesia saat ini memang merupakan pasar yang potensial. Apalagi, jumlah PAUD sampai awal 2010 meningkat sembilan kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2009.

Kebijakan Pemerintah Cina Meningkatkan Industri Mainan

 Faktor yang menyebabkan Cina bisa begitu produktif untuk dapat menghasilkan produk- produk berkualitas yang sangat diterima oleh pasar dunia ialah besarnya aliran modal asing, teknologi tinggi, serta besarnya peran Usaha Kecil Menegah (UKM) dan bisnis swasta daerah yang disebut sebagai Township and Village Enterprises (TVEs) dalam menopang kekuatan ekspornya.

Township and Village Enterprises (TVEs) yang semula merupakan perkembangan dari industri pedesaan yang digalakkan oleh pemerintah Cina. Kebijakan ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang berangkaian. Pertama, memberikan pelatihan bagi 200.000 pemuda desa setiap tahunnya berupa satu atau dua teknik yang dapat diterapkan di daerahnya. Kegiatan kedua, dilakukan dengan lembaga riset di tingkat pusat dan tingkat provinsi guna membangun peralatan teknologi yang siap pakai di pedesaan. Dan yang ketiga, adalah dengan mendirikan 500 TVEs yang berkualitas sebagai pilot project (proyek percobaan).

Pemerintah Cina juga berusaha menempatkan diri sebagai pelayan dengan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh industri. Mulai dari hal yang paling essensial dalam memulai sebuah usaha yaitu birokrasi perizinan yang mudah dan cepat, dimana dalam sebuah artikel dikatakan bahwa untuk memulai usaha di Cina hanya membutuhkan waktu tunggu selama 40 hari, bandingkan dengan Indonesia yang membutuhkan waktu 151 hari untuk mengurus perizinan usaha.

 Peningkatan insfrastruktur yang memadai merupakan suatu penunjang untuk memacu pertumbuhan ekspor, tersedianya infrastruktur yang memadai akan mempermudah melakukan transaksi pasar. Seperti tersedianya akses darat, laut, dan udara yang memadai aka mempermudah dalam transaksi pasar antar wilayah maupun antar negara.

Pemerintah Cina sendiri untuk meningkatkan insfrastruktur yang memadai untuk memacu ekspornya tiap tahunnya selalu melakukan perluasan-perluasan diberbagai akses jalan. Bila pada tahun 1978 total panjang jalan raya di Cina hanya 89.200 km, maka pada tahun 2002 meningkat tajam menjadi 170.000 km. Untuk pelabuhan, setidaknya saat ini Cina memiliki 3.800 pelabuhan angkut, 300 di antaranya dapat menerima kapal berkapasitas 10.000 MT. Sementara untuk keperluan tenaga listrik pada tahun 2001 saja Cina telah mampu menyediakan sebesar 14,78 triliun kwh, dan saat ini telah dilakukan persiapan untuk membangun PLTA terbesar di dunia yang direncanakan sudah dapat digunakan pada tahun 2009.

Dunia usaha Cina juga mengarahkan orang-orang terbaiknya untuk menjadi pengusaha yang handal. Sejak tahun 1990-an, Cina telah mengirimkan ribuan tenaga mudanya yang terbaik untuk belajar ke beberapa universitas terbaik di Amerika Serikat, seperti Harvard, Stanford. Di Harvard saja, Cina telah mengirimkan ribuan mahasiswanya untuk mempelajari sistem ekonomi terbuka dan kebijakan pemerintahan barat, walaupun Cina masih menerapkan sistim ekonomi yang relatif tertutup. Sebagai hasilnya, Cina saat ini telah memiliki jaringan perdagangan yang sangat mantap dengan Amerika, bahkan memperoleh status sebagai The Most Prefered Trading Partner.

Pemasaran sangat penting dilakukan oleh perusahan manufaktur untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Banyak perusahaan memilih untuk menggunakan karakter popular dari televisi, film, dan buku untuk mainan anak-anak. Cara ini untuk mengurangi tingkat kegagalan yang tinggi, mengurangi biaya pemasaran dan ini merupakan cara yang paling mudah untuk memperkenalkan produk melalui siaran televisi karakter yang sering dilihat anak-anak. Perusahaan mainan banyak mengandalkan merek yang sudah ada untuk memperluas perdagangan. Cara ini dapat meminimkan waktu dengan mengandalkan barang yang sudah ada diproduksi kembali.

Banyak jalur pemasaran dan promosi yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi kegagalan dan meningkatkan pengakuan konsumen yaitu melalui jalur televisi, majalah, radio, koran, pajangan yang ada ditoko, undian, dan lainnya. Selain berbagai sarana pemasaran dan promosi yang tercantum di atas, beberapa perusahaan telah didirikan berdasarkan ritel layanan internet yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung dari produsen. Melalui layanan berbasis internet, perusahaan dapat menawarkan produk khusus atau limited edition (edisi terbatas), aksesoris atau suku cadang, mengkomunikasikan masalah keamanan informasi atau mengingat, informasi garansi, dan merek promosi.

Asosiasi mainan Provinsi Guangdong mengadakan pameran mainan berskala besar yaitu International Mainan dan Pameran Model dengan kapasitas 900 stan pameran. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan konsumen lama agar tidak mundur dan mencari konsumen baru. Dengan dilakukannya pameran tersebut agar dapat merangsang konsumen lokal maupun konsumen luar negeri dalam mengkonsumsi produk asal Cina.

Krisis kepercayaan terjadi pada produk manufaktur buatan Cina, negara tujuan ekspor utama mainan Cina Amerika Serikat dan Uni Eropa mengeluarkan standar keamanan mainan untuk melindungi para konsumen dalam negeri terhadap bahaya mainan yang tidak memenuhi standar keselamatan penggunanya, sejak tahun 1988 Di Amerika Serikat dan Uni Eropa terjadi beberapa kasus yang diakibatkan oleh mainan anak, sekitar seribu lebih di masing-masing negara anak luka-luka akibat pecahan mainan yang terbuat dari plastik yang mudah pecah sehingga membentuk serpihan-serpihan tajam, magnet mainan atau baut kecil yang mudah lepas sehingga memungkinkan tertelan oleh anak kecil, dan mainan yang terbuat dari cat yang mudah luntur yang mengandung timbal yang berlebihan.

Adanya krisis kepercayaan yang dialami produsen Cina, pemerintah berupaya untuk mengatasi krisis kepercayaan ini agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Sejumlah langkah telah dan akan diambil pemerintah Cina dalam menyikapi penolakan itu, baik lewat jalur internal maupun eksternal. Melalui jalur internal, antara lain dengan meningkatkan pengawasan keselamatan dan kualitas produk di semua pabrik, terutama untuk tujuan ekspor. Sedangkan jalur eksternal, antara lain dengan lobi bilateral, untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan standar keselamatan, khususnya dengan negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat.

Industri mainan Cina telah diatur sejak awal tahun 2007 oleh ekspansi sistem sertifikasi wajib nasional. Peraturan memerlukan produsen untuk mengajukan permohonan Cina Wajib Sertifikasi (CCC) dari bangsa Sertifikasi dan Akreditasi Administrasi (CNCA). Dari tanggal 1 Maret mainan produsen di Cina telah mampu menerapkan ke tiga lembaga sertifikasi yang ditunjuk oleh CNCA untuk sertifikasi produk mereka. Mainan akan ditinjau kembali sesuai standar sertifikasi. Langkah ini Diharapkan mampu mengurangi tekanan internasional serta memperluas pasar ekspor mainan kesuluruh negara.

Cina telah mengumumkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan dan memperkuat makanan, obat, dan mainan terhadap pengawasan keselamatan dan standar yang memerlukan sertifikat keamanan sebelum beberapa produk dapat dijual, dan untuk menindak korupsi pemerintah:

1. Pada akhir tahun 2007 Cina telah mengumumkan bahwa akan menyiapkan peraturan lengkap mengenai sistem penarikan kembali dan melarang penjualan mainan yang gagal lulus sertifikasi yang sesuai standar keselamatan nasional

2. Pada tanggal 27 Juni 2007, China Daily melaporkan bahwa inspeksi nasional industri produksi mainan anak telah menemukan berbagai bahan baku berbahaya yang digunakan dalam produksi mainan anak. Akibatnya, pemerintah melaporkan menutup 180 pabrik mainan yang ditemukan memproduksi produk yang tidak aman atau membuat komoditi palsu.

3. Pada tanggal 15 Januari 2008, Cina mengumumkan telah memeriksa lebih dari 3.000 perusahaan yang berorientasi ekspor mainan anak dan telah mencabut izin 600 perusahaan yang gagal untuk memenuhi standar kualitas negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa

4. Pada tanggal 11 September 2007, The Toy Safety Certification Program (TSCP) dan Administrasi Umum Pengawasan Kualitas Inspeksi dan Karantina (AQSIQ), menandatangani pernyataan bersama pada peningkatan keamanan produk konsumen. Cina berjanji untuk melaksanakan rencana yang komprehensif untuk peningkatan yang sungguh-sungguh seperti peningkatan inspeksi, pelatihan teknikal pribadi, dan meningkatkan pertemuan untuk bertukar informasi dengan para pejabat AS, dan pengembangan sistem pelacakan produk) untuk mencegah ekspor tidak aman produk ke Amerika Serikat.

Lancarnya hubungan perdagangan antara Cina dan Indonesia juga didukung oleh kebijakan yang telah disepakati oleh kedua negara, melalui kebijakan CAFTA yang dilakukan Cina untuk masuk kepasar ASEAN dimulai pada tahun 1995, Cina mengusulkan suatu zona ekonomi khusus yaitu berupa satu kawasan Free Trade Agreement (FTA) dengan ASEAN. Pada November 2001, untuk pertama kalinya CAFTA sudah disepakati dalam KTT ASEAN ke-7 di Bandar Sri Begawan-Brunei Darussalam. ASEAN menyetujui pembentukan CAFTA dalam waktu 10 tahun, yang dirumuskan dalam ASEAN-China framework agreement on economic cooperation yang disahkan pada KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pada November 2002. Selanjutnya perjanjian dagang CAFTA ini ditandatangani menteri-menteri negara ASEAN dan Cina pada 2004. Usulan CAFTA ini dimulai dengan proposal yang ditawarkan Hujianto (perdana menteri Cina) pada tahun 2001 dan ditandatangani dua tahun kemudian pada tahun 2004 dalam ASEAN Summit ke-10 di Vientiane. dengan tujuan sebagai berikut:

1. Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara negara-negara anggota.

2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa serta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi.

3. Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaan yang tepat dalam rangka kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota.

4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota ASEAN baru (Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam) dan menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi diantara negara-negara anggota.

Semenjak diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas antara Cina dan ASEAN pada tahun 2004, tiap tahun pemerintah Indonesia terus mengurangi bea masuk produk impor dari Cina. Dalam 5 tahun terakhir 2004 sampai 2009, sekitar 65% produk impor dari Cina telah mendapat stempel bea masuk sebesar 5% dari Dirjen Bea dan Cukai Departemen Keuangan RI. Dan pada Januari 2010 setelah diberlakukannya perjanjian antara Cina dan Indonesia produk impor Cina secara bebas masuk ke pasar Indonesia tanpa dikenai bea masuk sepersenpun.

Produk yang akan dibebaskan masuk pada 2010 yang mana sebelumnya dikenakan bea masuk sebesar 5% pada 2009 adalah pasta dan sikat gigi, sisir dan jepitan rambut dari besi atau alumunium, pulpen, pensil dorong atau putar, bola lampu, kunci, gembok, mainan anak, hingga peralatan dapur yang terbuat dari besi dan bahan plastik.


 Simpulan 

Perkembangan ekonomi yang cepat di Cina, dengan tingkat pertumbuhan PDB tahunan rata- rata 9,3% selama dua dekade telah menarik perhatian dunia. Pertumbuhan industri yang cepat tidak hanya disediakan orang Cina dengan barang-barang manufaktur yang melimpah, tetapi juga memperkaya pasar dunia dengan lebih beragam komoditas dengan harga murah. Berdasarkan data statistik lebih dari 8.000 produsen mainan ada di Cina dengan memproduksi lebih dari 30.000 jenis mainan atau sekitar 75% mainan di dunia diproduksi di Cina. Cina telah menjadi negara produsen mainan terbesar di dunia dengan kapasitas 20 miliar yuan per tahun.

Meningkatnya nilai pertumbuhan sebesar 9,3% rata-rata pertahun menjadikan Cina sebagai negara yang pertumbuhan GDP-nya tercepat di dunia, Pertumbuhan ekonomi yang cepat di Cina didukung oleh berbagai sektor, Sektor industri memberikan kontribusi 53% terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di Cina, saham industri pertanian sekitar 15%, jasa sebesar 6,7% dan industri pertanian sebesar 2,5%. Pada tahun 2000 saja industri di Cina telah menghasilkan 75% mainan anak-anak dunia, 58% garmen, dan 30% telepon seluler.

 Cina memperluas pasar produk-produk mereka ke negara-negara lain termasuk Indonesia, karena negara-negara tujuan ekspor seperti AS, Jepang, dan Eropa mengalami penurunan. Selain itu, industri Cina selama dua dekade sangat berkembang pesat. Total ekspor mainan Cina pada tahun 2009 sebesar 80 milliar dollar AS, produk-produk yang diekspor ke pasar utama global di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Ekspor industri mainan dari Cina di Amerika Serikat menurun sebesar 25%, Uni Eropa 5,5% dan Jepang 16%. Hal tersebut dipengaruhi oleh krisis ekonomi global. Sementara itu, di tengah krisis ekonomi, permintaan mainan di pasar ASEAN meningkat 54,7%.

 Pemerintah Cina telah mempersiapkan beberapa strategi untuk memperluas dan mengembangkan produk mainan anak agar dapat mengalahkan negara produsen lainnya, strategi yang dilakukan Cina adalah perkembangan industri pedesaan yang digalakkan oleh pemerintah Cina yaitu program Township and Village Enterprises (TVEs) untuk meningkatkan produktivitas industri Cina. Peningkatan program TVEs merupakan pengembangan mutu dan kualitas sumber daya manusia yang mana pemerintah memberikan pelatihan bagi 200.000 pemuda desa setiap tahunnya berupa satu atau dua teknik yang dapat diterapkan di daerahnya, dilakukannya riset di tingkat pusat dan tingkat provinsi guna membangun peralatan teknologi yang siap pakai di pedesaan, serta mendirikan 500 TVEs yang berkualitas sebagai pilot project (proyek percobaan).

Program TVEs ini juga meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat dengan memberikan kemudahan-kemudahan terhadap perusahaan swasta untuk mengembangkan produk, sehingga kemiskinan dan penggangguran yang terjadi di Cina dapat teratasi. Promosi dagang merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh pemerintah Cina, guna memperkenalkan keunggulan yang dihasilkan oleh produsen Cina sehingga Cina mendapatkan pangsa pasar baru. Beberapa cara yang dilakukan untuk meningkatkan perluasan pasar yaitu melalui pameran mainan dan pameran model yang berskala besar yang dilakukan Asosiasi mainan Provinsi Guangdong, meningkatkan distribusi dan transportasi, akses jalan yang memadai sebagai sarana dan prasarana yang memadai sehingga memiliki nilai daya saing yang tinggi.

Strategi yang dilakukan Cina untuk memperluas pasar Industri mainannya di Indonesia salah satunya ialah melalui China Asean Free Trade Agreement (CAFTA) yang mulai berlaku 2004 untuk semua anggota ASEAN termasuk Indonesia. Metode utama untuk mencapai tujuan AFTA adalah menerapkan Common Effective Preferential Tariff (CEPT) skema untuk mengurangi tarif pada semua barang yang diperdagangkan di kawasan ASEAN minimal 5% dan setelah diberlakukannya CAFTA antara Cina dengan Indonesia pada Januari 2010 penurunan tarif menjadi 0%. Keberhasilan Cina ditandai dengan terus meningkatnya produk asal Cina masuk ke pasar Indonesia. Pertumbuhan impor mainan anak asal Cina sepanjang tahun 2003-2007 sebesar 12% tiap tahunnya. Pada semester awal 2008 pangsa impor mainan dari Cina mengalami penurunan sekitar 40% akibat krisis global. Setelah krisis global impor mainan asal Cina meningkat kembali, sebesar 70% pada tahun 2009 dan meningkat lagi sekitar 95% setelah diberlakukannya CAFTA 1 Januari 2010.

 Faktanya Peningkatan produk asal Cina tersebut ditandai dengan peningkatan pertumbuhan supermarket dan toko-toko yang menjual berbagai produk made in Cina atau yang dikenal dengan sebutan toserba (toko serba ada) dengan menjual berbagai produk termasuk mainan anak dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk buatan domestik. Peningkatan produk asal Cina ini juga ditandai dengan terus meningkatnya impor Indonesia atas produk mainan asal Cina kecuali pada tahun 2008 akibat krisis global.

B. SARAN DAN KRITIK 

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini uang berisikan tentang pengertian ekspor impor dan masalah-masalah yang ada dalam kegiatan eksapor impor, tentunya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang dimiliki oleh penulis dan serta hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap pembaca ataupun bapak dosen yang terhormat dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya 

Daftar Pustaka 

Afadlal., 2011. Ekonomi Politik Kemitraan Asean:Sebuah Potret Kerjasama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kynge James. 2006. Rahasia Sukses Ekonomi China. Bandung: PT. Mizan Pustaka Anggota IKAPI.Thomas Liem Tjoe. 2008. Ilmu Bisnis Tionghoa. Yogyakarta: Media Pressindo Iwandahnial.,  Kapal   Dari   Cina   Padati   Tanjung   Priok   Setelah   Actfa   Berlaku.


Kardono., 2001. Fokus PT. Dirgantara Indonesia Dalam Industri Penerbangan Untuk Meraih Keunggulan. Available, http://www.indonesian- aerospace.com/book/d16.htm, diakses tanggal 05 Maret 2011, Pukul 16.30 WIB.

Wayne M. Morrison., Health and Safety Concerns Over U.S. Imports of Chinese Products: An Overview. Diakses pada tanggal 06 Mei 2011, Pukul 11.00 WIB.

grew by 8.7 percent in 2009. diakses tanggal 24 November 2010, pukul 19.30 WIB.

http://www.globalsecurity.org/military/world/china/budget.htm.   Chinas   defense   Budget. diakses tanggal 01 desember 2010, Pukul 19.45.

http://www.compas.com.  Perkembangan  Ekonomi  China.  diakses  tanggal  20  Desember 2010, Pukul 20.00 WIB.

http://www.klakogroup.com/en/china-invest-monthly-newsletter/chinas-major-industries.Cina Major Industries. diakses tanggal 17 Januari 2011, pukul 19.30 WIB.
Trading Top Ten. diakses tanggal 24 November 2010. Pukul 21.30 WIB.


http://www.exportimport.net/news/36.html. Ekspor Mainan dari China Terpengaruh oleh
Resesi Ekonomi Dunia. diakses tanggal 24 November 2010, Pukul 16.25 WIB.

http://www.bps.go.id.  Agregat  Data  Perprovinsi.pdf.  diakses  tanggal  12  Februari 2011, Pukul20.30WIB

2 komentar:

Unknown on 11 April 2016 pukul 00.45 mengatakan...

Agen QnC Jelly Gamat
Obat Bisul Di Pantat Anak
Obat Bisul Di Kepala Anak
Obat Bisul Di Paha Anak
Obat Untuk Borok Di Kaki
Obat Pengering Luka Borok
Obat Pengering Luka Borok
Obat Borok Pada Anak
Website Jelly Gamat
Pengobatan Gondok
QnC Jelly Gamat
Obat Benjolan Di Pangkal Lidah
Kantor QnC Jelly Gamat
Obat Penyakit Paru Paru Anak
Obat Lutut Memar
Obat Pengering Luka Di Lutut

romiprabowo on 11 Juni 2017 pukul 19.03 mengatakan...

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjx1NyBm7fUAhXKO48KHf9UA7YQFggpMAE&url=http%3A%2F%2Fejournal.unri.ac.id%2Findex.php%2FJTS%2Farticle%2Fdownload%2F1209%2F1200&usg=AFQjCNFygEkO3lhmtVjFoiEsspcCNSkz7A&sig2=mh4WFXrzQmZY8CDFAq4DSQ

Posting Komentar

 

Eka septiani Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos