Jumat, 13 Januari 2017

JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani

Berita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


JP Morgan Korban Tangan Besi Sri Mulyani

JAKARTA, DETIK.com
MULAI  per-1 Januari 2017, Indonesia memutuskan segala bentuk kerjasama dengan lembaga keuangan JP Morgan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengkaji dan menilai jika lembaga keuangan asal Paman Sam tersebut dinilai tidak kredibel lagi.
Pangkal pemutusan kerja sama itu berawal pada riset yang dikeluarkan JP Morgan pada 13 November 2016 yang dianggap tidak kredibel. “Di dalam assessment kami, hasil riset tersebut sangat dipertanyakan karena kelihatannya dilakukan tidak berdasar penilaian yang akurat dan kredibel,” papar Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Dalam riset yang bertajuk “Trump Forces Tactical Changes” itu, JP Morgan menulis bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menimbulkan gejolak terhadap pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Ujung dari semua itu adalah penurunan peringkat surat utang Indonesia dua level sekaligus, dari posisi overweight menjadi underweight.
Penurunan peringkat itu dinilai berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan kita lantaran posisi underweight sama dengan merekomendasikan untuk menjual surat-surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Bayangkan, kalau kemudian rekomendasi itu dilakukan oleh para investor asing yang memegang surat utang Indonesia? “Riset yang di keluarkan JP Morgan ada peluang untuk memicu kepanikan,” kata Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasardana.id.

Analisis :
Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial / finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen moral, integritas moral, pelayanan, jaminan mutu dan tanggung jawab sosial. Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar bahwa konsumen adalah raja sehingga perusahaan harus bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen.
Pada kasus diatas, JP Morgan dianggap tidak menguntungkan pemerintah Indonesia karena JP Morgan menurunkan rekomendasi investasi di Indonesia dari overweight menjadi underweight yang dianggap kementerian keuangan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mengganggu ekonomi Indonesia yang sedang berjuang untuk tumbuh di tengah pelemahan ekonomi global.

MORAL DAN ETIKA DALAM DUNIA BISNIS
Moral Dalam Dunia Bisnis

Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang sangat penting. Pada kasus diatas, kasus JPMorgan menunjukkan aspek buruk agresifnya pihak luar melemahkan stabilitas keuangan dan mengambil untung dari situasi tersebut.
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan agama dan  kebudayaan. Dalam kehidupan sehari – hari, moral moral digunakan sebagai alat untuk mendorong melakuka kebaikan dalam berprilaku. Begitu  juga halnya dalam dunia bisnis. Sebagai bagian dari aktifitas , tentunya moral sangat dibutuhkan dalam  berbisnis. Moral yang baik dalam berbisnis tentunya juga akan memberikan dampak yang baik untuk perkembangan bisnis tersebut  serta dapat menjalin relasi yang baik juga. Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi moral dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kejujuran. Apabila sebuah bisnis dilandasi dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan pengambilan keputusan,maka akan memberikan kepuasan bagi kedua pihak yang saling terkait.

Etika Dalam Dunia Bisnis

Etika digunakan sebagai rambu – rambu atau patokan berprilaku. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Jika ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis
Analisis Permasalahan
Sebuah bank milik asing mendadak menjadi perhatian publik saat surat Kementerian Keuangan tersebar. Dalam surat tersebut, pemerintah memutuskan untuk mengakhiri segala kerja sama dengan bank JP Morgan terhitung mulai awal Januari 2017. Awalnya, kerja sama yang diputus ini berkaitan dengan penunjukan JP Morgan sebagai bank persepsi alias bank penerima dana pengam-punan pajak. Kasus berlanjut, dan ternyata imbas pemutusan kerja sama itu menyangkut pencabutan hak JP Morgan sebagai penjual surat utang Indonesia. JP Morgan mendapat pukulan yang lumayan keras pada awal tahun ini. Isi surat Kementerian Keuangan memang awalnya tidak terlalu jelas. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa pemutusan kerja sama dilakukan karena JP Morgan menjadi an-caman bagi stabilitas sistem keuangan. Setelah ditelusuri, ternyata sikap Kementerian Keuangan ini ada kaitannya dengan hasil riset independen yang dilakukan JP Morgan pada November 2016.

Penyelesaian Masalah yang dilakukan JP Morgan Chase Bank

Dilansir dari laman Reuters, Rabu 4 Januari 2017, seorang juru bicara JPMorgan menyatakan, pihaknya masih akan tetap berbisnis di Indonesia seperti biasa. Langkah yang diambil pemerintah Indonesia, berdampak minimal pada kliennya.
Kemudian, atas masalah ini, JPMorgan berdasarkan juru bicaranya akan tetap terus bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menyelesaikan masalah ini. "Dampak ke klien kami minimal dan kami akan berkerja dengan Kementerian Keuangan untuk selesaikan masalah ini," katanya di dalam sebuah email, Selasa waktu New York.

Kesimpulan :
Dari Pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kemenkeu memutus hubungan kemitraan dengan JP Morgan terkait dengan hasil riset JP Morgan Chase Bank yang dinilai berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional. JPMorgan memangkas peringkat surat utang atau obligasi Indonesia dari overweight menjadi underweight atau turun dua peringkat. Indonesia bahkan dianggap lebih buruk dari Brasil yang hanya turun 1 peringkat dari Overweight menjadi Neutral, padahal brasil sedang dalam masa resesi. Atas peringkat Indonesia yang turun drastis, maka JPMorgan menyarankan agar investor untuk berpikir membeli surat utang dari negara lain yang lebih baik. Sri Mulyani melihat riset yang dikeluarkan oleh JPMorgan tidak berlandaskan indikator yang tepat dan dapat mengurangi minat para investor terhadap Indonesia. Riset tersebut kemudian direspons oleh Sri Mulyani lewat surat Menteri Keuangan Nomor S-1006/MK.08/2016 tanggal 17 November 2016. Dalam surat itu, Sri Mulyani menyatakan, riset berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional dan mengakhiri segala bentuk kemitraan dengan JPMorgan dalam bentuk segala aspek. Sebenarnya, menghilangnya peranan JPMorgan dari dunia ekonomi Indonesia tidak terlalu berdampak terhadap transaksi pasar di bursa. Namun, dengan melepaskan hubungan dengan JPMorgan, Indonesia mempertegas bahwa sekali pun dinilai jelek oleh lembaga riset kelas dunia sekalipun, Indonesia tetap mampu untuk terus menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonominya. Hal ini justru dipandang secara positif bagi pelaku pasar dalam negeri, dan tidak memberi pengaruh negatif untuk Indonesia.


Sumber :

Selasa, 11 Oktober 2016

PT. PLN... ANTARA TUNTUTAN DAN KEBUTUHAN

Nama : Eka Septiani
NPM : 12213817
Kelas : 4EA20

Contoh perusahaan yang menerapkan CSR adalah PT PLN (Persero).

PLN telah “berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”, PLN bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, PLN mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan Wewenang dan tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya:
  • Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan Pelestarian alam.
  • Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan.
  • Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra perusahaan.
  • Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahan (CSR) :
a) Community Relation
Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang di daerah Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur

b) Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan :
  • Bantuan bencana alam.
  • Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di Kelurahan Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru.
  • Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga pedesaan di Kecamatan Rumpin – Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan umum di Bogor – Buleleng, Bali.
  • Bantuan perbaikan sarana ibadah.
  • Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota lainnya di Indoenesia
  • Bantuan Sarana air bersih,

c) Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan  antara lain:
  • Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
  • Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah.
  • Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
  • Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi
  • Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN
  • Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
  • Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.
  • Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur
  • Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua
  • Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua
  • Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua
  • Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua
  • Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera 


ANALISIS:
Menurut saya keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka  modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal sosial.


Sumber:
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html
http://gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pengertian-corporate-social-responsibility-csr/

Mardikanto, totok. 2009. Majalah Bisnis dan CSR. Jakarta: Latofi

Kamis, 26 Mei 2016

RESENSI ARTIKEL

1.      Data Publikasi
a.       Judul                                                         : Atasi Kesenjangan Indonesia Butuh       
                                                                    Banyak wirausaha
b.      Penulis                                                       : Taufik Rachman
d.      Penerbit                                                     : Republika
e.       Halaman (khusus koran/majalah)              : -
f.       Ragam                                                       : Ragam bahasa tulis
2.      Ringkasan                                                       : Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, namun sayangnya kualitas demokrasi Indonesia belum memuaskan. Dalam konteks ekonomi, masih kurangnya kesadaran kewirausahaan, mengatasi solusi tersebut, dibutuhkan keberadaan dari enterpreneur (wirausaha) yang profesional dalam menciptakan dan memanfaatkan berbagai peluang usaha.
Menurut Irman, dunia pendidikan perlu menggeser pola ajarnya yang sebelumnya hanya menitikberatkan pada aspek kognitif menjadi pendidikan yang berbasis pembentukan karakter, termasuk karakter kewirausahaan. Walaupun jumlah entrepreneur masih terbatas, namun hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


3.      Keunggulan/kelebihan                                    : Kelebihan artikel tersebut adalah dapat menyadarkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat dan mengajak menjadi wirausaha yang dapat memanfaatkan berbagai peluang usaha, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.      Kelemahan/kekurangan                                   : Kekurangan artikel tersebut adalah terdapat banyaknya pendapat dan sedikit fakta-fakta yang dijabarkan di artikel tersebut.
5.      Pendapat akhir/saran                                       : sarannya agar lebih banyak disertai fakta-fakta di penulisan artikel, dan memperhatikan tata bahasa penulisan yang baik.

Jumat, 18 Maret 2016

Kesalahan Ejaan dan Diksi Pada Sebuah Artikel (Tugas Bahasa Indonesia 2)



A. EJAAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan.
Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu:
1. Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.
2. Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis.
3. Aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.

B. DIKSI
Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

TUGAS:
1.      Ambillah sebuah artikel dari media massa cetak atau media masa lainnya.
2.      Carilah kesalahan ejaan dan diksinya.


Sistem Ekonomi sebagai Nafas Perekonomian Negara 

Pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah sistem ekonomi yang memang sudah menjadi nafas perekonomian di semua negara. Sistem ini yaitu merupakan hal yang terpenting untuk kesejahteraan rakyat di suatu negara tersebut. Sistem ini juga merujuk kepada salah satu kelompok sosial yang berkaitan dengan penggunana barang, penagihan dan pengeluaran dalam sebuah masyarakat. Anda mungkin sudah mengetahui bahwa sistem ini digunakan oleh semua negara dengan pengertian dan cara masing-masing yang berbeda untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh negara tersebut. Ada berbagai macam jenis dari sistem ini beserta ciri-cirinya yang mungkin perlu anda ketahui.
Berbagai Macam Sistem Ekonomi 
Ada beberapa macam sistem ekonomi yang ada di dunia seperti misalnya sistem ekonomi tradisional yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun yang mempunyai ciri-ciri dengan menggunakan modal sedikit dan masih terikat dengan tradisi. Tak hanya itu transaksi yang dilakukan pun masih dalam bentuk barter dan dengan teknik produksi yang sederhana walaupun tidak akan ada persaingan yang tidak segat karena adanya hubungan antar individu yang erat. Ada pula sistem pasar yang dapat menghasilkan barang dengan mutu yang tinggi dan mempunyai efektifitas dan efisiensi tinggi dikarenakan motif mencari laba pada setiap tinndakan ekonomi. 
Anda pastinya sudah tahu tentang sistem ekonomi kapitalis yang dianut oleh negara-negara barat, seperti Eropa dan Amerika Serikat, yang memberikan kebebasan yang cukup terhadap setiap individu dalam melaksanakan aktifitas ekonomi dengan campur tangan dari pemerintah yang lebih terbatas. Adapun ciri-ciri sistem ini adalah kurangnya peran aktif dari pemerintah yang mengurus semua perekonomian dan mengatur serta menjalankannya, karena itu, semua kegiatan ekonomi dilandaskan pada kekuatan pihak swasta bahkan hingga ke pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. 
Tak lupa juga bahwa efek dari sistem kapitalis yang masih melambung tinggi yang mengakibatkan banyak masyarakat konsumtif dan hedonis terhadap suatu kepemilikan barang. Adapun ciri-ciri dari sistem kapitalis itu sendiri adalah adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi dan setiap individu berhak memilih usaha dengan bebas yang dianggap baik oleh dirinya sendiri. Sistem ekonomi ini memang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu dalam melaksanakan kegiatan perekonomian. Oleh karena itu tak heran jika mekanisme pasarlah yang mengatur perekonomian itu sendiri dan setiap individu berhak memiliki alat-alat produksi untuk memproduksi barang yang mereka inginkan.  
Fungsi Sistem Ekonomi
Setiap sistem pasti ada fungsi-fungsi untuk mengatur tatanan kerja suatu negara termasuk fungsi dalam sistem yang mengatur perekonomian negara tersebut. Anda mungkin sudah mengetahui beberapa fungsi dalam perekonomian seperti sebagai metode atau cara untuk mengorganisasi dengan baik setiap kegiatan individu, sebegai sarana pendorong dalam melakukan produksi dan juga menciptakan mekanisme tertentu untuk melaksanakan distribusi jasa dan barang dengan baik. Oleh sebab itu mengapa negara sangat membutuhkan dan mengaplikasikan sistem ekonomi sesuai yang dianut untuk mengatur jalannya perekonomian dalam kesejahteraan bangsa dan negara.


No
Kalimat/kata yang salah
Perbaikan
1.
Tak hanya itu transaksi yang dilakukan pun masih dalam bentuk barter
Tak hanya itu, transaksi yang dilakukan pun masih dalam bentuk barter
2.
Oleh karena itu tak heran jika mekanisme pasarlah yang mengatur perekonomian itu sendiri
Oleh karena itu, tak heran jika mekanisme pasarlah yang mengatur perekonomian itu sendiri
3.
Oleh sebab itu mengapa negara sangat membutuhkan dan mengaplikasikan sistem ekonomi
Oleh sebab itu, mengapa negara sangat membutuhkan dan mengaplikasikan sistem ekonomi
4.
Sistem ini yaitu merupakan hal yang terpenting untuk kesejahteraan rakyat di suatu negara
Sistem ini merupakan hal yang terpenting untuk kesejahteraan rakyat di suatu negara
5.
Ada pula sistem pasar yang dapat menghasilkan barang dengan mutu yang tinggi dan mempunyai efektifitas dan efisiensi tinggi dikarenakan motif klasik mencari laba pada setiap tinndakan ekonomi. 

Ada pula sistem pasar yang dapat menghasilkan barang dengan mutu yang tinggi dan mempunyai efektifitas dan efisiensi tinggi dikarenakan tujuan lain  mencari laba pada setiap tindakan ekonomi. 

6.
Sistem ini juga merujuk kepada salah satu kelompok sosial yang berkaitan dengan penggunana barang
Sistem ini juga merujuk kepada salah satu kelompok sosial yang berkaitan dengan penggunaan barang
7.
Ada beberapa macam sistem ekonomi yang ada di dunia seperti misalnya sistem ekonomi tradisional yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun yang mempunyai ciri-ciri dengan menggunakan modal sedikit dan masih terikat dengan tradisi.
Ada beberapa macam sistem ekonomi yang ada di dunia seperti sistem ekonomi tradisional yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun yang mempunyai ciri-ciri dengan menggunakan modal sedikit dan masih terikat dengan tradisi.
8.
Anda mungkin sudah mengetahui beberapa fungsi dalam perekonomian seperti sebagai metode atau cara untuk mengorganisasi dengan baik setiap kegiatan individu, sebegai sarana pendorong dalam melakukan produksi dan juga menciptakan mekanisme tertentu untuk melaksanakan distribusi jasa dan barang dengan baik.
. Anda mungkin sudah mengetahui beberapa fungsi dalam perekonomian seperti sebagai metode atau cara untuk mengorganisasi dengan baik setiap kegiatan individu, sebagai sarana pendorong dalam melakukan produksi dan juga menciptakan mekanisme tertentu untuk melaksanakan distribusi jasa dan barang dengan baik.
9.
semua kegiatan ekonomi dilandaskan pada kekuatan pihak swasta bahkan hingga ke pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. 
semua kegiatan ekonomi dilandaskan pada kekuatan pihak swasta bahkan hingga ke proses kebutuhan pokok masyarakat. 
10.
Oleh sebab itu mengapa negara sangat membutuhkan dan mengaplikasikan sistem ekonomi sesuai yang dianut untuk mengatur jalannya perekonomian dalam kesejahteraan bangsa dan negara.
Oleh sebab itu mengapa negara sangat membutuhkan dan menerapkan sistem ekonomi sesuai yang dianut untuk mengatur jalannya perekonomian dalam kesejahteraan bangsa dan negara.
11.
Ada berbagai macam jenis dari sistem ini beserta ciri-cirinya yang mungkin perlu anda ketahui.

Ada berbagai macam jenis dari sistem ini beserta ciri-cirinya yang dapat anda ketahui.


Sumber: http://www.totalserve.biz/2014/01/sistem-ekonomi-sebagai-nafas-perekonomian-negara.html

Minggu, 17 Januari 2016

Tugas softskill perilaku konsumen ( 3 jurnal )

Nama  : Eka Septiani
NPM   : 12213817
Kelas   : 3EA10


  • Pokok Pembahasan : Pembelian




Judul :
Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount Di Surabaya
Tahun :
2007
Penulis :
Annete Veronica Kosasih
Latar Belakang :
Strategi penjualan ritel pada umumnya memanfaatkan
momen tertentu dan situasional. Kondisi ini
memungkinkan penjual menemukan pembeli yang
tergolong emosional, dan sangat mungkin termasuk
kelompok pembeli irasional. Fenomena ini terlihat
dengan adanya berbagai promosi yang ditawarkan
sebagai strategi pemasaran atau strategi penjualan
perusahaan. Namun strategi penjualan seperti ini telah
dilakukan hampir sepanjang waktu, dengan tidak
melihat momen atau situasional seperti disebutkan di
atas. Begitu banyaknya usaha ritel besar, sedang,
maupun kecil yang muncul begitu pesat dan cepat,
sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat
persaingannya.
Strategi ”50% Discount” merupakan salahsatu
strategi penjualan yang dijalankan beberapa ritel
restoran. Beberapa restoran di Surabaya yang menjalankan
promosi ini, seperti Banana Leaf, Fu Yuan
Chinese Restaurant, Ah Yatt Abalone, Lan Hua
Chinese Restaurant, Pro Steak, dan Prime Ribs, X.O.
Suki. Strategi penjualan seperti ini biasanya dilakukan
sebagai bentuk kerja sama dengan bank tertentu,
khususnya pada bagian produk kartu kredit sebagai
promosi restoran dan bank yang menjual kartu kredit.
Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan
dari sebuah promosi efektif, diperlukan pengetahuan
tentang faktor yang mempengaruhi seseorang, dalam
menerima, mempertimbangkan informasi dan mengambil
keputusan dalam membeli produk yang
ditawarkan. Di dalam bisnis restoran, para pelaku
bisnis makanan dapat mengukur seberapa besar
stimulus yang diberikan melalui promosi penjualan
50% Discount” terhadap perilaku dan keputusan
pembelian konsumenProses pengambilan keputusan
seseorang untuk membeli suatu produk biasanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler
(2006, p.129), terdapat beberapa faktor perilaku
konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen yaitu faktor cultural, social,
personal, dan psychological. Salah satu dari faktor
tersebut dapat memberikan pengaruh lebih besar dari
faktor yang lain. Mengetahui faktor mana saja yang
berpengaruh dan bentuk pengaruh yang diberikan,
akan sangat membantu manajemen dalam melakukan
evaluasi terhadap strategi pemasaran terutama strategi
promosi yang sudah dijalankan, dan kemudian dapat
menyusun strategi pemasaran atau strategi promosi
yang lebih efektif dari sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih mendalam dari stimulus
yang diberikan oleh program “50% discount”,
terhadap keputusan pembelian, diperlukan sebuah
penelitian tentang perilaku pembelian konsumen
restoran. Pemahaman akan perilaku konsumen, akan
memberikan masukan kepada perushaan dalam
mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran atau
strategi promosi penjualan yang dilakukan.
Metode Penulisan:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku
konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial,(2)
variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4)
variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah
keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah restoran
yang mengadakan program “50% discount”.
Populasi dalam penelitian ini mencakup semua
konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya.
Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage).
Pada tingkat pertama memilih restoran yang
menjalankan program 50% discount secara random
dan tingkat kedua memilih responden secara tidak
random (non probability), yaitu didasarkan pada
judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan
mendapatkannya)Solimun (2005, p.57) menyatakan
bahwa besar sampel yang disarankan untuk
penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100
sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel
sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran
terpilih.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Terdapat dampak stimulus program “50%
discount” terhadap variabel perilaku pembelian
psikologikal dan sosial terhadap keputusan
pembelian konsumenHal ini ditunjukan dengan
adanya pengaruh positif significan antara variabel
psikologikal dan social terhadap variabel keputusan
pembelian, sehingga hipótesis H1 dan H3
dapat terbukti dalam penelitian ini.
b. Tidak ada dampak program “50% discount”
terhadap Variabel culture dan personalterhadap
keputusan pembelian konsumen..Artinya hipótesis
H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data
sampel penelitian .




  •  Pokok Pembahasan : Sumber  daya konsumen & Pengetahuan

Judul :
Pertimbangan, Pengetahuan, dan Sikap Konsumen Individu Terhadap Bank Syariah
Tahun :
2010
Penulis :
Wiwiek Rabiatul Adawiyah
Latar Belakang :
Berdirinya Islamic Development Bank (IDB)telah
memotivasi banyak Negara Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah. Pada akhir periode 1970an dan awal dekade 1980an, bank syariah bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh, serta Turki (Antonio, 2001). Di Indonesia, perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah, pada tahun 1992. Perkembangan industri perbankan syariah saat ini telah menciptakan persaingan usaha Jurnal Ekonomi PembangunanVolume 11, Nomor 2, Desember 2010: 191-201 192 antarbank syariah. Untuk memenangkan persaingan tersebut, Bank harus berkreasi dan berinovasi dalam mengetahui kebutuhan, keinginan, selera konsumen, perilaku beli mereka dan merancang produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara lebih baik dari apa yang dilakukan kompetitor, serta mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya berdasarkan perilaku mereka(Prasetijo et al, 2004). Penelitian mengenaikriteria seleksi bank sudah banyak dilakukan oleh peneliti di dalam maupun luar negeri. Erol dan ElBdour (1989) dianggap sebagai peneliti yang pertama kali meneliti tentang sikap konsumen terhadap bank syariah. Penelitian dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap, perilaku dan faktor kriteria seleksi bank, baik bank syariah maupun konvensional di Jordania. Pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa pelayanan cepat dan efisien, reputasi dan image bank, serta kredibilitas bank merupakan faktor utama dalam memilih bank, baik bank syariah maupun konvensional. Hasil yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Erol et al.(1990), Haron et al.(1994), Hegazy (1995), serta Gerrard dan Cunningham (1997).
Dalam penelitian-penelitian tersebut juga didapat bahwa pelayanan cepat dan efisien mempunyai nilai yangpaling tinggi di antara faktor-faktor kriteria seleksi lainnya (Gait et al.,2007). Hal ini menunjukkan bahwa faktor agama bukanlah alasan utama bagi konsumen dalam
memilih bank syariah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Omer (1992), Metwally (1996), Metawa dan Almossawi (1998), Al-Sultan (1999), serta Bley dan
Kuehn (2004) mendapatkan hasil yang berbeda  dengan hasil di atas. Pada penelitian-penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar responden memilih agama sebagai faktor utama yang memotivasi mereka dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah (Gait
et al., 2007). Hasil penelitian Bank Indonesia (2000) menunjukkan adanya potensi pasar yang cukup besar
bagi bank syariah. Faktor yang menjadi alas an konsumen dalam memilih bank syariah di wilayah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berbeda (Bank Indonesia, 2000). Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang persepsi konsumen, pengetahuan serta sikap konsumen di Kabupaten Banyumas, sebagai upaya untuk melengkapi rangkaian penelitian tentang bank Syariah di Indonesia.

Metode Penulisan :
Penelitian ini merupakan penelitian survey tentang kriteria seleksi, pengetahuan dan sikap konsumen terhadap bank syariah. Subjek penelitian ini adalah nasabah bank umum syariah di Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di kota Purwokerto. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan untuk diisi oleh responden yang terpilih sebagai sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri cabang Purwokerto. Karena penelitian ini menggunakan 24variabel, maka sampel yang digunakan adalah sebanyak 120 sampel (24 x 5). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan data dimana siapa yang akan
dijadikan sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang menurut peneliti cocok dengan tujuan dari penelitian atau sendiri (Supranto, 1997). Pertimbangan sampel yang akan dipilih adalah nasabah bank syariah di Purwokerto yang masih aktif. Kriteria yang diambil adalah nasabah yang memiliki rekening tabungan dan pernah melakukan transaksi di bank syariah. 
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis serta interpretasi dari hasil penelitian mengenai kriteria seleksi, pengetahuan, dan sikap konsumen terhadap bank syariah, maka dapat disimpulkan bahwa ada tujuh faktor yang menjadi kriteria seleksi kon-sumen terhadap bank syariah di Purwokerto antara lain: faktor persepsi, faktor proses, faktor bukti fisik, faktor harga, faktor orang, faktor
sosial, faktor lokasi. Faktor yang paling dominan dipertimbangkan konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi dengan variance sebesar 32,056 persen yang berarti dapat menjelaskan 32,056 persen dari variasi yang ada. Untuk perankingan kriteria seleksi berdasarkan nilai mean, faktor yang paling diperhitungkan adalah faktor keramahan personel
bank dengan nilai mean8,42. Pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar responden hanya mengetahui tentang riba dan syariah. Sedangkan istilah-istilah dalam perbankan syariah seperti ijarah, mudharabah, musyarakat, dan murabahah
masih belum diketahui dan di-mengerti oleh konsumen. Alasan utama konsumen menabung di bank syariah adalah karena kombinasi dari alasan agama dan alasan
keuntungan. Sebagian besar konsumen sangat setuju apabila bank syariah membuka cabang di seluruh Indonesia, banyak konsumen yang akan menggunakan jasa bank tersebut. Apabila ada suatu kasus, banksyariahmemberitahukan bahwa investasi dan tabungan tidak menghasilkan laba dalam beberapa tahun, yang dilakukan sebagian besar nasabah adalah tetap menabung di tempat yang sama atau bank syariah
yang lain, karena menabung di bank yang bukan syariah sangat bertentangan dengan prinsip islam. Konsumen sangat setuju dengan pengabulan pinjaman tanpa bunga yang dilakukan oleh bank syariah merupakan salah satu
bentuk kontribusi pihak bank untuk membantu masyarakat secara adil dan efisien. Apabila konsumen mendapatkan sejumlah uang yang banyak secara tidak terduga, sebagian besar menyatakan akan membuka usaha atau proyek kecil yang bisa menghasilkan keuntungan dan menyimpan sejumlah uang pada bank syariah yang beroperasi sesuai dengan sistem bagi hasil.
Sebagian besar konsumen setuju dengan pernyataan bahwa penetapan bunga di awal pinjaman untuk proyek investasi, konstruksi rumah, pembelian mobil dan pembiayaan dihapuskan, seperti pada prinsip bagi hasil antara bank dan peminjam, lebih menguntungkan peminjam.


  • Pokok Pembahasan : Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri

Judul :
Hubungan Antar Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa SMA Negri 3 Sragen
Tahun :
2014
Penulis :
Nur Prima Septiana
Latar Belakang :
Pendidikan merupakan salah satu
tonggak untuk membina bangsa yang
intelektual dan cerdas. Pendidikan adalah salah satu
pokok pembicaraan yang tak pernah lepas untuk dibicarakan,mengingat pendidikan merupakan komponen yang sangat penting serta berkaitan dengan berbagai aspek dikehidupan. Terutama menyangkut mengenai individu yang tergabungdidalamnya. Semakin
berkembangnya jaman tuntutan akan kualitas pendidkan semakin tinggi. Ditambah dengan pesatnya kemajuan teknologi tidak seimbang jika sumber daya manusianya tidak mampu menguasai teknologi tersebut.Reucher (2014) pada tahun 2014 UNESCO menyatakan, 57 juta anak di seluruh dunia tidak pergi ke sekolah, sedangkan 774 juta orang dewasa di seluruh dunia buta huruf. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa daerah
pedesaan dan negara-negara berkembang yang sering dirugikan dalam hal pendidikan. Disini dapat diketahui bahwa pendidikan menjadi permasalahan yang
dialami di berbagai negara, terutama bagi negara berkembang. Indonesia sendiri masih tergolong dalam kategori negara berkembang dengan permasalahan
pendidikan yang kompleks. Sementara itu laporan dari Faisal, (2012) menurut Education For All Global
Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke
-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120
negara. Rendahnya kualitas pendidikan tentu menjadi sorotan yang cukup seriusdimana kualitas pendidikan ditentukan salah satunya oleh sumber daya manusia,
untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Ji
ka hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan semakin tahun kualitas sumber daya manusia di Indonesia tidak
cukup mampu bersaing di dunia global. Permasalahan pendidikanyang ada di Indonesia ini menuntut berbagai pihak untuk turut aktif mengembangkan mutu pendidikan, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat
, guru bahkan siswa itu sendiri.Membahas mengenai sumber daya manusia yang ada di Indonesia, Kuncoro (2013) Indeks Sumber Daya Manusia yang ada di
Indonesia pada tahun 2013 berada di urutan ke 53 dari 122 negara di dunia hal ini berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia Indonesia masih berada cukup
tertinggal dibawah, mulai dari kualitas pendidikan sampai kualitas sumber daya manusia.Keadaan tersebut sejalan seperti halnya yang telah ditemukan peneliti
melalui wawancara yang dilakukan oleh 3 orang guru dan 3 siswa di SMA Negeri3 Sragen pada 28 April2014, DWA(inisial)seorang guru Biologi yang mengajar di
SMA tersebut selama 17 tahun, mengungkapkan bahwa dalam bidang akademik, SMA Negeri3 bukan tergolong
SMA yang paling favorit. Ditanya mengenai kualitas akademik siswa yang ada di sekolah tersebut, guru tersebut mengungkapkan bahwa setiap tahunnya
prestasi akademik siswa cenderung menurun.Kurangnya minat bertanya siswa saat proses belajar mengajar serta
pada saat ulangan hasil yang didapat siswa banyak
yang berada di bawah standar nilai yang telahditetapkan. RDU(inisial)yang sudah mengajar 14 tahun di SMA Negeri3 Sragen juga berpendapat sama bahwa setiap tahun prestasi siswa semakin menurun. Sementara itu S (inisial)yang baru mengajar 1 tahun di SMA tersebut
mengungkapkan bahwa kurang adanya minat siswa dalam memperhatikan guru ketika menerangkan didepan kelas. Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan
adanya siswa yang tidak begitu memperhatikan saat pelajaran, kurangnya minat bertanya pada siswa mengenai materi yang diberikan, serta pemberian
tugas yang membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, bahkan melebihi tanggal jatuh tempo.

Metode Penulisan  :
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sample dengan mengambil 3 kelas dalam populasi. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala motivasi berprestasi dan skala konsep diri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Sragen yang duduk di kelas XI IPA dan IPS sebanyak 91 siswa diambil dari 3 Kelas, yaitu XI IPA 3, XI IPA 5
danXI IPS 2. Pengukuran motivasi berprestasi dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti. Skala motivasi berprestasi ini disusun berdasarkan teori tentang motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh Mc Clelland (dalam Muna, 2012) yaitu ; tanggung jawab, mempertimbangkan resiko, umpan balik, kreatif inofatif, waktu penyelesaian tugas, dan keinginanan menjadiyang terbaik. Pengukuran konsep diri dalam penelitian ini menggunakan skala konsep diri yang disusun oleh peneliti. Skala konsep diri ini disusun berdasarkan aspek-aspek konsep diri menurut Fitts (dalam Burns 1979) yang mencakup aspek diri fisik (physical self), diri moraletik (moral-ethical self), diri sosial (social self), diri pribadi (personal self), dan diri keluarga (family self)Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis product moment karena penelitian ini untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan variabel
yang diujiakan tersebut.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara konsep diri dengan
motivasi berprestasi pada siswa SMA
Negeri 3 Sragen.     

2.Tingkat konsep diri pada siswa SMA
Negeri 3 Sragen tergolong tinggi.

3.Tingkat motivasi berprestasi siswa
SMA Negeri 3 Sragen ter
golong tinggi.

4.Sumbangan efektif (SE) variabel konsep
diri dengan motivasi berprestasi sebesar
22,6%



Sumber :
 

Eka septiani Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos