Minggu, 17 Januari 2016

Tugas softskill perilaku konsumen ( 3 jurnal )

Nama  : Eka Septiani
NPM   : 12213817
Kelas   : 3EA10


  • Pokok Pembahasan : Pembelian




Judul :
Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount Di Surabaya
Tahun :
2007
Penulis :
Annete Veronica Kosasih
Latar Belakang :
Strategi penjualan ritel pada umumnya memanfaatkan
momen tertentu dan situasional. Kondisi ini
memungkinkan penjual menemukan pembeli yang
tergolong emosional, dan sangat mungkin termasuk
kelompok pembeli irasional. Fenomena ini terlihat
dengan adanya berbagai promosi yang ditawarkan
sebagai strategi pemasaran atau strategi penjualan
perusahaan. Namun strategi penjualan seperti ini telah
dilakukan hampir sepanjang waktu, dengan tidak
melihat momen atau situasional seperti disebutkan di
atas. Begitu banyaknya usaha ritel besar, sedang,
maupun kecil yang muncul begitu pesat dan cepat,
sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat
persaingannya.
Strategi ”50% Discount” merupakan salahsatu
strategi penjualan yang dijalankan beberapa ritel
restoran. Beberapa restoran di Surabaya yang menjalankan
promosi ini, seperti Banana Leaf, Fu Yuan
Chinese Restaurant, Ah Yatt Abalone, Lan Hua
Chinese Restaurant, Pro Steak, dan Prime Ribs, X.O.
Suki. Strategi penjualan seperti ini biasanya dilakukan
sebagai bentuk kerja sama dengan bank tertentu,
khususnya pada bagian produk kartu kredit sebagai
promosi restoran dan bank yang menjual kartu kredit.
Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan
dari sebuah promosi efektif, diperlukan pengetahuan
tentang faktor yang mempengaruhi seseorang, dalam
menerima, mempertimbangkan informasi dan mengambil
keputusan dalam membeli produk yang
ditawarkan. Di dalam bisnis restoran, para pelaku
bisnis makanan dapat mengukur seberapa besar
stimulus yang diberikan melalui promosi penjualan
50% Discount” terhadap perilaku dan keputusan
pembelian konsumenProses pengambilan keputusan
seseorang untuk membeli suatu produk biasanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler
(2006, p.129), terdapat beberapa faktor perilaku
konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen yaitu faktor cultural, social,
personal, dan psychological. Salah satu dari faktor
tersebut dapat memberikan pengaruh lebih besar dari
faktor yang lain. Mengetahui faktor mana saja yang
berpengaruh dan bentuk pengaruh yang diberikan,
akan sangat membantu manajemen dalam melakukan
evaluasi terhadap strategi pemasaran terutama strategi
promosi yang sudah dijalankan, dan kemudian dapat
menyusun strategi pemasaran atau strategi promosi
yang lebih efektif dari sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih mendalam dari stimulus
yang diberikan oleh program “50% discount”,
terhadap keputusan pembelian, diperlukan sebuah
penelitian tentang perilaku pembelian konsumen
restoran. Pemahaman akan perilaku konsumen, akan
memberikan masukan kepada perushaan dalam
mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran atau
strategi promosi penjualan yang dilakukan.
Metode Penulisan:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku
konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial,(2)
variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4)
variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah
keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah restoran
yang mengadakan program “50% discount”.
Populasi dalam penelitian ini mencakup semua
konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya.
Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage).
Pada tingkat pertama memilih restoran yang
menjalankan program 50% discount secara random
dan tingkat kedua memilih responden secara tidak
random (non probability), yaitu didasarkan pada
judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan
mendapatkannya)Solimun (2005, p.57) menyatakan
bahwa besar sampel yang disarankan untuk
penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100
sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel
sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran
terpilih.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Terdapat dampak stimulus program “50%
discount” terhadap variabel perilaku pembelian
psikologikal dan sosial terhadap keputusan
pembelian konsumenHal ini ditunjukan dengan
adanya pengaruh positif significan antara variabel
psikologikal dan social terhadap variabel keputusan
pembelian, sehingga hipótesis H1 dan H3
dapat terbukti dalam penelitian ini.
b. Tidak ada dampak program “50% discount”
terhadap Variabel culture dan personalterhadap
keputusan pembelian konsumen..Artinya hipótesis
H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data
sampel penelitian .




  •  Pokok Pembahasan : Sumber  daya konsumen & Pengetahuan

Judul :
Pertimbangan, Pengetahuan, dan Sikap Konsumen Individu Terhadap Bank Syariah
Tahun :
2010
Penulis :
Wiwiek Rabiatul Adawiyah
Latar Belakang :
Berdirinya Islamic Development Bank (IDB)telah
memotivasi banyak Negara Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah. Pada akhir periode 1970an dan awal dekade 1980an, bank syariah bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh, serta Turki (Antonio, 2001). Di Indonesia, perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah, pada tahun 1992. Perkembangan industri perbankan syariah saat ini telah menciptakan persaingan usaha Jurnal Ekonomi PembangunanVolume 11, Nomor 2, Desember 2010: 191-201 192 antarbank syariah. Untuk memenangkan persaingan tersebut, Bank harus berkreasi dan berinovasi dalam mengetahui kebutuhan, keinginan, selera konsumen, perilaku beli mereka dan merancang produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara lebih baik dari apa yang dilakukan kompetitor, serta mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya berdasarkan perilaku mereka(Prasetijo et al, 2004). Penelitian mengenaikriteria seleksi bank sudah banyak dilakukan oleh peneliti di dalam maupun luar negeri. Erol dan ElBdour (1989) dianggap sebagai peneliti yang pertama kali meneliti tentang sikap konsumen terhadap bank syariah. Penelitian dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap, perilaku dan faktor kriteria seleksi bank, baik bank syariah maupun konvensional di Jordania. Pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa pelayanan cepat dan efisien, reputasi dan image bank, serta kredibilitas bank merupakan faktor utama dalam memilih bank, baik bank syariah maupun konvensional. Hasil yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Erol et al.(1990), Haron et al.(1994), Hegazy (1995), serta Gerrard dan Cunningham (1997).
Dalam penelitian-penelitian tersebut juga didapat bahwa pelayanan cepat dan efisien mempunyai nilai yangpaling tinggi di antara faktor-faktor kriteria seleksi lainnya (Gait et al.,2007). Hal ini menunjukkan bahwa faktor agama bukanlah alasan utama bagi konsumen dalam
memilih bank syariah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Omer (1992), Metwally (1996), Metawa dan Almossawi (1998), Al-Sultan (1999), serta Bley dan
Kuehn (2004) mendapatkan hasil yang berbeda  dengan hasil di atas. Pada penelitian-penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar responden memilih agama sebagai faktor utama yang memotivasi mereka dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah (Gait
et al., 2007). Hasil penelitian Bank Indonesia (2000) menunjukkan adanya potensi pasar yang cukup besar
bagi bank syariah. Faktor yang menjadi alas an konsumen dalam memilih bank syariah di wilayah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berbeda (Bank Indonesia, 2000). Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang persepsi konsumen, pengetahuan serta sikap konsumen di Kabupaten Banyumas, sebagai upaya untuk melengkapi rangkaian penelitian tentang bank Syariah di Indonesia.

Metode Penulisan :
Penelitian ini merupakan penelitian survey tentang kriteria seleksi, pengetahuan dan sikap konsumen terhadap bank syariah. Subjek penelitian ini adalah nasabah bank umum syariah di Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di kota Purwokerto. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan untuk diisi oleh responden yang terpilih sebagai sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri cabang Purwokerto. Karena penelitian ini menggunakan 24variabel, maka sampel yang digunakan adalah sebanyak 120 sampel (24 x 5). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan data dimana siapa yang akan
dijadikan sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang menurut peneliti cocok dengan tujuan dari penelitian atau sendiri (Supranto, 1997). Pertimbangan sampel yang akan dipilih adalah nasabah bank syariah di Purwokerto yang masih aktif. Kriteria yang diambil adalah nasabah yang memiliki rekening tabungan dan pernah melakukan transaksi di bank syariah. 
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis serta interpretasi dari hasil penelitian mengenai kriteria seleksi, pengetahuan, dan sikap konsumen terhadap bank syariah, maka dapat disimpulkan bahwa ada tujuh faktor yang menjadi kriteria seleksi kon-sumen terhadap bank syariah di Purwokerto antara lain: faktor persepsi, faktor proses, faktor bukti fisik, faktor harga, faktor orang, faktor
sosial, faktor lokasi. Faktor yang paling dominan dipertimbangkan konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi dengan variance sebesar 32,056 persen yang berarti dapat menjelaskan 32,056 persen dari variasi yang ada. Untuk perankingan kriteria seleksi berdasarkan nilai mean, faktor yang paling diperhitungkan adalah faktor keramahan personel
bank dengan nilai mean8,42. Pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar responden hanya mengetahui tentang riba dan syariah. Sedangkan istilah-istilah dalam perbankan syariah seperti ijarah, mudharabah, musyarakat, dan murabahah
masih belum diketahui dan di-mengerti oleh konsumen. Alasan utama konsumen menabung di bank syariah adalah karena kombinasi dari alasan agama dan alasan
keuntungan. Sebagian besar konsumen sangat setuju apabila bank syariah membuka cabang di seluruh Indonesia, banyak konsumen yang akan menggunakan jasa bank tersebut. Apabila ada suatu kasus, banksyariahmemberitahukan bahwa investasi dan tabungan tidak menghasilkan laba dalam beberapa tahun, yang dilakukan sebagian besar nasabah adalah tetap menabung di tempat yang sama atau bank syariah
yang lain, karena menabung di bank yang bukan syariah sangat bertentangan dengan prinsip islam. Konsumen sangat setuju dengan pengabulan pinjaman tanpa bunga yang dilakukan oleh bank syariah merupakan salah satu
bentuk kontribusi pihak bank untuk membantu masyarakat secara adil dan efisien. Apabila konsumen mendapatkan sejumlah uang yang banyak secara tidak terduga, sebagian besar menyatakan akan membuka usaha atau proyek kecil yang bisa menghasilkan keuntungan dan menyimpan sejumlah uang pada bank syariah yang beroperasi sesuai dengan sistem bagi hasil.
Sebagian besar konsumen setuju dengan pernyataan bahwa penetapan bunga di awal pinjaman untuk proyek investasi, konstruksi rumah, pembelian mobil dan pembiayaan dihapuskan, seperti pada prinsip bagi hasil antara bank dan peminjam, lebih menguntungkan peminjam.


  • Pokok Pembahasan : Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri

Judul :
Hubungan Antar Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa SMA Negri 3 Sragen
Tahun :
2014
Penulis :
Nur Prima Septiana
Latar Belakang :
Pendidikan merupakan salah satu
tonggak untuk membina bangsa yang
intelektual dan cerdas. Pendidikan adalah salah satu
pokok pembicaraan yang tak pernah lepas untuk dibicarakan,mengingat pendidikan merupakan komponen yang sangat penting serta berkaitan dengan berbagai aspek dikehidupan. Terutama menyangkut mengenai individu yang tergabungdidalamnya. Semakin
berkembangnya jaman tuntutan akan kualitas pendidkan semakin tinggi. Ditambah dengan pesatnya kemajuan teknologi tidak seimbang jika sumber daya manusianya tidak mampu menguasai teknologi tersebut.Reucher (2014) pada tahun 2014 UNESCO menyatakan, 57 juta anak di seluruh dunia tidak pergi ke sekolah, sedangkan 774 juta orang dewasa di seluruh dunia buta huruf. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa daerah
pedesaan dan negara-negara berkembang yang sering dirugikan dalam hal pendidikan. Disini dapat diketahui bahwa pendidikan menjadi permasalahan yang
dialami di berbagai negara, terutama bagi negara berkembang. Indonesia sendiri masih tergolong dalam kategori negara berkembang dengan permasalahan
pendidikan yang kompleks. Sementara itu laporan dari Faisal, (2012) menurut Education For All Global
Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke
-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120
negara. Rendahnya kualitas pendidikan tentu menjadi sorotan yang cukup seriusdimana kualitas pendidikan ditentukan salah satunya oleh sumber daya manusia,
untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Ji
ka hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan semakin tahun kualitas sumber daya manusia di Indonesia tidak
cukup mampu bersaing di dunia global. Permasalahan pendidikanyang ada di Indonesia ini menuntut berbagai pihak untuk turut aktif mengembangkan mutu pendidikan, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat
, guru bahkan siswa itu sendiri.Membahas mengenai sumber daya manusia yang ada di Indonesia, Kuncoro (2013) Indeks Sumber Daya Manusia yang ada di
Indonesia pada tahun 2013 berada di urutan ke 53 dari 122 negara di dunia hal ini berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia Indonesia masih berada cukup
tertinggal dibawah, mulai dari kualitas pendidikan sampai kualitas sumber daya manusia.Keadaan tersebut sejalan seperti halnya yang telah ditemukan peneliti
melalui wawancara yang dilakukan oleh 3 orang guru dan 3 siswa di SMA Negeri3 Sragen pada 28 April2014, DWA(inisial)seorang guru Biologi yang mengajar di
SMA tersebut selama 17 tahun, mengungkapkan bahwa dalam bidang akademik, SMA Negeri3 bukan tergolong
SMA yang paling favorit. Ditanya mengenai kualitas akademik siswa yang ada di sekolah tersebut, guru tersebut mengungkapkan bahwa setiap tahunnya
prestasi akademik siswa cenderung menurun.Kurangnya minat bertanya siswa saat proses belajar mengajar serta
pada saat ulangan hasil yang didapat siswa banyak
yang berada di bawah standar nilai yang telahditetapkan. RDU(inisial)yang sudah mengajar 14 tahun di SMA Negeri3 Sragen juga berpendapat sama bahwa setiap tahun prestasi siswa semakin menurun. Sementara itu S (inisial)yang baru mengajar 1 tahun di SMA tersebut
mengungkapkan bahwa kurang adanya minat siswa dalam memperhatikan guru ketika menerangkan didepan kelas. Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan
adanya siswa yang tidak begitu memperhatikan saat pelajaran, kurangnya minat bertanya pada siswa mengenai materi yang diberikan, serta pemberian
tugas yang membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, bahkan melebihi tanggal jatuh tempo.

Metode Penulisan  :
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sample dengan mengambil 3 kelas dalam populasi. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala motivasi berprestasi dan skala konsep diri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Sragen yang duduk di kelas XI IPA dan IPS sebanyak 91 siswa diambil dari 3 Kelas, yaitu XI IPA 3, XI IPA 5
danXI IPS 2. Pengukuran motivasi berprestasi dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti. Skala motivasi berprestasi ini disusun berdasarkan teori tentang motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh Mc Clelland (dalam Muna, 2012) yaitu ; tanggung jawab, mempertimbangkan resiko, umpan balik, kreatif inofatif, waktu penyelesaian tugas, dan keinginanan menjadiyang terbaik. Pengukuran konsep diri dalam penelitian ini menggunakan skala konsep diri yang disusun oleh peneliti. Skala konsep diri ini disusun berdasarkan aspek-aspek konsep diri menurut Fitts (dalam Burns 1979) yang mencakup aspek diri fisik (physical self), diri moraletik (moral-ethical self), diri sosial (social self), diri pribadi (personal self), dan diri keluarga (family self)Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis product moment karena penelitian ini untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan variabel
yang diujiakan tersebut.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.Ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara konsep diri dengan
motivasi berprestasi pada siswa SMA
Negeri 3 Sragen.     

2.Tingkat konsep diri pada siswa SMA
Negeri 3 Sragen tergolong tinggi.

3.Tingkat motivasi berprestasi siswa
SMA Negeri 3 Sragen ter
golong tinggi.

4.Sumbangan efektif (SE) variabel konsep
diri dengan motivasi berprestasi sebesar
22,6%



Sumber :
 

Eka septiani Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos